SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
BERHALA YANG DISEMBAH MASYARAKAT MEKKAH
By: Anis Mufarrihah, S.Pd.I
Jauh sebelum masyarakat Makkah mengenal Islam, mereka telah memiliki sekitar 360 berhala yang mengelilingi Ka'bah. Berbagai jenis berhala yang dipuja-puja masyarakat Arab saat itu berbahan dasar kayu, emas, perak, tembaga, dan batu. Setiap kabilah yang ada di kota Makkah masing-masing memiliki berhala sendiri, namun tidak menutup kemungkinan saling bertukar sesembahan antar kabilah.
Awal mula bangsa Arab mulai menyembah berhala ketika Ka’bah berada di bawah kekuasaan Jurhum. Pasukan yang dipimpin oleh Amr bin Luay al Khuzai dari keturunan Khuza’ah datang ke Mekkah dan berhasil mengalahkan Jurhum. Kemudian Amr bin Luay al Khuzai meletakkan sebuah berhala besar bernama Hubal yang terbuat dari batu akik berwarna merah berbentuk patung manusia, yang ditempatkan di sisi Ka’bah. Kemudian ia menyeru kepada penduduk Hijaz supaya menyembah berhala itu. Di samping itu banyak lagi berhala-berhala yang lain seperti al-Latta tempatnya di Thaif, menurut Tsaqif (penduduk Thaif) al-Latta ini adalah berhala yang paling tua. Al-’Uzza tempatnya di Hejaz kedudukannya sesudah Hubal, Manath, tempatnya di dekat kota Madinah Manath ini dimuliakan oleh penduduk Yatsrib.
Berikut berhala yang sering disembah masyarakat Mekkah pada masa jahiliyyah :
1. Hubal
Hubal menjadi berhala yang paling besar dan paling dimuliakan oleh kaum Quraisy. Hubal berbentuk manusia yang tangan kanannya patah. Kemudian setelah menjadi berhala kaum Quraisy, mereka membuatkan tangan dari emas sebagai gantinya yang patah itu. Di hadapan Hubal, kaum musyrikin akan berputar-putar, merapal doa, membungkuk, dan memohon agar seluruh permintaannya dikabulkan. Mayoritas Hubal dipahat dari bahan batu akik merah.
Hubal adalah satu dari sekitar 360 berhala yang berjejalan di sekitar Ka'bah pada masa Jahiliyah. Kelak, sesudah pembebasan Kota Makkah (Fathu Makkah), Nabi Muhammad SAW menghancurkan seluruh berhala.
 |
Berhala Hubal
|
2. Latta
Al-Lātta (Arab:اللات, al-Lāt) adalah berhala dewi yang disembah oleh bangsa Arab Jahiliyah dan dianggap sebagai salah satu anak tuhan bersama dengan Manāt dan ‘Uzzá. Al-Lātta memiliki arti "Sang Dewi". Patung Al-Lata terbuat dari batu putih persegi yang kemudian diletakkan di dalam suatu rumah menyerupai Ka'bah. Berhala itu disembah banyak kabilah, termasuk Quraisy dan Tsaqif di Thaif. Menurut Tsaqif (penduduk Thaif) al-Latta ini adalah berhala yang paling tua.
 |
Berhala Latta
|
3. 'Uzza
Al-‘Uzzá (Arab:العزى, Yang Terkuat) adalah salah satu berhala yang disembah oleh bangsa Arab Jahiliyah. Berhala ini dianggap sebagai salah satu anak Tuhan bersama dengan Lātta dan Manāt. ‘Uzzá dianggap sebagai dewi perang suci dan yang paling muda di antara berhala dewi yang lain. Berhala 'Uzza terbuat dari kayu pohon samurah milik Bani Ghafatan. Sama seperti penduduk di Thaif, mereka juga membuat rumah-rumahan mirip Ka'bah sebagai tempat persemayaman al- Uzza. Berhala ini juga mempunyai pelayan dan penjaga. Kedudukannya sesudah Hubal.
Al-Uzza disembah terutama oleh orang-orang pagan dari Bani Ghafatan di Wadi Nakhlah, yang terletak antara Mekkah dan Tha’if tepatnya sebelah timur Makkah. Namun, masyarakat Quraisy dan Tsaqif juga menghormatinya.
 |
Berhala 'Uzza
|
4. Manath
Manāt (Arab:مناة) adalah berhala yang terbuat dari batu keras milik Bani Hudzail di Gunung Qudayd, al-Musyallal. Manath, tempatnya di dekat kota Yatsrib (kelak Madinah). Manath ini dimuliakan oleh penduduk Yatsrib. Kabilah Khuza’ah, Aus, Khazraj, al-Azad dan Ghassan dahulu sering menyucikan dan menziarahinya. Berhala ini menghadap ke arah Laut Merah yang berjarak dari pesisir pantai kurang lebih 40 km dan dari Madinah berjarak sekitar 4 mil.
 |
Berhala Manath
|
Semoga bermanfaat...... ^_~
Terimakasih bu, sangat membantu saya dalam mempelajari berhala-berhala yang disembah oleh kaum jahiliyah dulu, sangat ringkas dan mudah dipahami.
BalasHapus